Wartainsumsel.com | Palembang – Sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas pengawasan, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim) gelar pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) hasil penindakan dari seluruh satuan kerja di Wilayah Sumbagtim, dalam rangka setahun kabinet Merah Putih.
Pemusnahan tersebut digelar secara serentak di 3 (tiga) wilayah yaitu Kantor Pengawas dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Palembang, Jambi dan Pangkal Pinang.
Pemusnahan yang terpusat di KPPBC Palembang, Rabu (29/10/2025) dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Dr H Herman Deru SH MM, Kepala Kanwil DJKN Sumsel Babel, Ferdinan Lengkong, Kepala KPKNL Palembang, Mardhanus Rudiyanto, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, Khairil Mirza, perwakilan BNNP Sumsel, Mgs Abdul Halim SKom dan Perwakilan Balai Karantina Hewan dan Ikan Sumsel, Komarudin.
Dalam sambutanya, Gubernur Sumsel, H Herman Deru sampaikan apresiasi setingginya kepada jajaran DJBC Sumbagtim, atas capaian kinerja yang luar biasa, atas keberhasilan yang ditorehkan sepanjang tahun ini.
Capaian ini Ia nilai merupakan langkah-langkah penegakan hukum yang dilakukan menjadi bukti nyata dari komitmen bersama dalam menekan peredaran barang-barang ilegal yang merugikan negara.
“Hari ini kita melihat sebuah prestasi luar biasa dari jajaran DJBC Sumbagtim dan Ini menjadi sebagai bentuk nyata dari kerja keras dan sinerginya yang patut diapresiasi. Pemusnahan ini bukan hanya menegakkan aturan, tapi juga melindungi masyarakat dari dampak barang-barang terlarang yang tidak sesuai dengan ketentuan cukai,” ungkapnya
Lebih lanjut Deru menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh unsur Forkopimda, termasuk TNI, Polri, dan instansi terkait dalam menjaga ketertiban distribusi barang di wilayah Sumatera Selatan yang memiliki cakupan wilayah luas.
“Ini menjadi tantangan yang bisa dijawab melalui kerja sama lintas sektor. Kami berharap sinergi ini terus diperkuat agar peredaran barang ilegal dapat ditekan secara signifikan. Kami juga mengingatkan masyarakat untuk selalu taat membayar cukai sesuai aturan yang berlaku,” imbaunya
Sementara Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumbagtim, Agus Yulianto mengatakan dalam momentum satu Tahun Pemerintahan Kabinet Merah Putih, DJBC Sumbagtim menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran strategis dibidang Kepabeanan dan Cukai.
“Sepanjang Tahun 2025 Bea Cukai Sumbagtim berhasil menorehkan capaian gemilang pada aspek penerimaan negara, pelayanan dan fasilitasi industri serta pengawasan penegakan hukum. Kinerja ini menjadi kontribusi nyata Bea Cukai terhadap asta cita Presiden RI yang berorientasi pada ketahanan ekonomi dan hilirisasi industri,” katanya.
Hingga Oktober 2025, Bea Cukai Sumbagtim mencatat realisasi penerimaan negara sebesar RP 759.05 miliar atau 190,2 persen dari target APBN Tahun 2025. Kontributor terbesar berasal dari Bea Keluar yang terealisasi 307,57 persen dari target. Sedangkan untuk Bea Masuk juga menunjukkan tren positif dan berperan menjaga stabilitas penerimaan negara.
Selain itu penerimaan juga diperoleh dari audit kepatuhan dan penelitian ulang sebesar RP 48,18 miliar dan Rp 183 juta, serta resitusi kepada wajib pungut sebesar Rp 24,85 miliar sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan keadilan fiskal.
“Kinerja penerimaan ini tidak hanya menggambarkan optimalisasi potensi fiskal, tetapi juga hasil sinergi antara Pemerintah pelaku usaha, dan masyarakat dalam mendukung pemulihan serta penguatan ekonomi nasional,” ujarnya Agus.
Lanjut Agus sampaikan bahwa dalam mendukung hirilisasi industri, Bea Cukai Sumbagtim menyalurkan insentif fiskal sebesar Rp 258 miliar untuk impor Migas dan Rp 66.2 miliar untuk fasilitas KITE dan Tempat Penimbunan Berikat (TPB) yang berkontribusi terhadap peningkatan devisa ekspor sebesar Rp USD 7.4 miliar dan tumbuh 12,4 persen dibanding periode sebelumnya.
Rasio impor terhadap fasilitas KITE 1 : 3,65 persen mencerminkan kemampuan industri lokal dalam mengelola bahan baku menjadi produk bernilai tambah ekspor. Lebih dari 9900 tenaga kerja langsung terserap di perusahaan penerima fasilitas serta 23 UMKM binaan turut berkontribusi, 20 diantaranya berhasil ekspor mandiri.
“Fasilitas yang kami berikan diarahkan untuk memperkuat struktur industri di daerah. Efisiensi layanan dan dukungan fisikal harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya Agus.
Lebih lanjut dia ungkapkan bahwa dalam menjalankan fungsi community protector, Bea Cukai Sumbagtim mencatat 824 penindakan selama periode Oktober 2024 – September 2025.
Dari 824 penindakan sebanyak 640 penindakan dibidang Cukai berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara lebih dari Rp 23.7 miliar dengan barang bukti berupa 298 juta batang rokok ilegal dan 14 ribu liter Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) ilegal.
Selan itu 140.penindakan dibidang Pabean dilakukan terhadap berbagai barang larangan dan/atau pembatasan untuk melindungi konsumen industri dalam negeri. Sementara dibidang narkotika terdapat 44 Penindakan dengan nilai barang mencapai 356.8 miliar, yang diperkirakan menyelamatkan lebih dari 1,3 juta jiwa dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Hingga saat ini empat kasus telah meningkat ketahap penyidikan dan tiga diantaranya dinyatakan P-21 oleh Kejaksaan dengan penerimaan negara dari denda mencapai Rp 3,45 miliar.
“Tren peningkatan hasil penindakan menunjukan bahwa strategi pengawasan kami semakin efektif. Kami terus akan memperkuat operasi darat dan laut, sekaligus meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum, agar peredaran barang ilegal dapat ditekan secara berkelanjutan,” ungkapnya Agus.
Agus juga ungkapkan bahwa kinerja pengawasan Bea Cukai Sumbagtim, tercermin dari hasil penindakan rokok ilegal yang terus meningkat setiap tahun.
“Hingga Oktober 2025 total 32,47 juta batang rokok ilegal berhasil diamankan atau mencapai 118,22 persen dari target tahunan. Hal ini menunjukan efektivitas strategis pengawasan yang dilakukan secara konsisten diseluruh wilayah Sumbagsel,” bebernya.
Barang yang dimusnahkan Bea Cukai Sumbagtim, meliputi rokok ilegal, minuman berakohol, pakaian bekas dan barang larangan/pembatas lainnya, dengan total nilai barang mecapai Rp 19.32 miliar dengan potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan lebih dari Rp 10.44 miliar.
Seluruh capaian Bea Cukai Sumbagtim menjadi wujud nyata penguat fungsi Bea Cukai sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan sekaligus pelindung masyarakat. Capaian ini, merupakan hasil kerja sama seluruh seluruh jajaran Bea Cukai, Pemerintah, APH, Para Pelaku Usaha dan masyarakat
“Kami akan terus menjaga integritas dan memperkuat kolaborasi untuk mewujudkan layanan kepabeanan dan cukai yang modern, transparan serta berkeadilan. Dengan semangat sinergi dan integritas Bea Cukai Sumbagtim siap mendukung pelaksanaan asta cita menuju Indonesia maju, berdaulat dan sejahtera,” tutupnya Agus (*).
