Wartainsumsel.com | Palembang – Kebanggaan mendalam dirasakan oleh Yulifa Handayani, ibunda dari M. Zafa P. Alfarobby, setelah putranya dinobatkan sebagai Winner Duta Kesetiakawanan Sosial Sumsel 2025. Menurutnya, kemenangan tersebut bukan sekadar prestasi, namun puncak dari perjuangan panjang seorang anak yang dikenal sebagai akademisi dan peneliti muda berbakat.
“Ini kebanggaan luar biasa bagi keluarga kami. Sebenarnya fashion Zafa bukan di dunia seperti ini. Dia itu lebih akademis dan suka riset. Tapi memenangkan ajang ini adalah salah satu cita-citanya,” ujar Yulifa.
Ia mengungkapkan bahwa Zafa pernah bercerita ingin membuktikan bahwa anak kutu buku pun bisa tampil percaya diri, tidak hanya fokus belajar, namun juga mampu bersaing di ranah public speaking dan sosial.
Sebagai orang tua, Yulifa sempat meragukan kemampuan Zafa mengikuti ajang ini karena kesibukannya yang padat sepanjang tahun.
“Kami bahkan sempat menyarankan dia mundur karena jadwalnya sangat padat. Baru pulang dari paskibraka tingkat nasional, ikut seleksi nasional, ada kegiatan Kadarkum mewakili SMA Negeri 2 Sekayu dan Kabupaten Musi Banyuasin, hingga mendapat apresiasi dari Bapak Gubernur,” ungkapnya.
Namun, kerja keras Zafa terbayarkan. Ia berhasil memberikan penampilan terbaik, jawaban terbaik, dan performa terbaik, sehingga dipercaya menjadi pemenang.
“Ini benar-benar kejutan bagi kami. Tidak menyangka dia bisa sejauh ini,” tambahnya.
*Segudang Prestasi Akademik dan Inovasi Riset
Tak hanya unggul di bidang sosial, Zafa juga dikenal sebagai peneliti muda dengan berbagai raihan prestasi. Ia bersama adiknya—siswa SMPN 6 Unggul Sekayu—kini tengah bersiap mengikuti final lomba penelitian di Universitas Multimedia Tangerang pada 3–4 Desember mendatang.
Prestasi Zafa dalam dunia riset berawal dari kewajiban sekolah membuat penelitian sejak kelas 1 SMP. Dari tugas tersebut, ia berhasil menemukan formula briket dari limbah kelapa sawit, inovasi yang belum pernah ada sebelumnya.
“Briket dari limbah sawit ini belum pernah ada di Indonesia bahkan dunia. Saat ini proses patennya sedang berlangsung,” jelas Yulifa.
Inovasi tersebut mengantarkan Zafa menjuarai berbagai kompetisi, termasuk juara 1 tingkat provinsi, lolos seleksi di Bali bersama peserta dari ITB, hingga menjadi perwakilan menuju final nasional.
Jika lolos tahap berikutnya, Zafa berpotensi menuju ajang internasional di Thailand, Serbia, dan Mongolia.
*Dukungan Pemerintah Daerah & Harapan Besar
Yulifa mengungkapkan bahwa Zafa telah mendapat undangan dari GIS dan Balitbangda terkait inovasinya. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin juga memberi dukungan, termasuk bantuan mesin melalui CSR Bank Sumsel Babel pada 2021 dan bantuan dana pada 17 Agustus 2025.
Namun, ia berharap dukungan lebih lanjut, terutama soal fasilitas produksi.
“Kami berharap bantuan dari Pak Gubernur untuk audiensi, sebagaimana janji beliau saat Misi Dagang Sumsel–Jawa Timur. Juga dukungan dari Pemkab Muba terkait bahan baku limbah sawit,” ujarnya.
Ia juga memohon dukungan dari Kanwil PLN untuk mempermudah pemasangan listrik yang dibutuhkan dalam proses produksi briket tersebut.
*Prestasi Akademik Sejak Kecil
Prestasi Zafa bukan hanya pada riset. Sejak SD, ia meraih juara umum dan pernah menyabet medali perunggu Olimpiade Sains nasional. Di SMA, ia kembali menjadi juara umum dan beberapa kali mengikuti program internasional, termasuk kegiatan bahasa Inggris di Australia.
Untuk cita-cita masa depan, Zafa ingin menjadi dokter. Namun kini ia berminat mendaftar ke Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan (Unhan) karena tertarik pada pengabdian negara dan kesempatan belajar dengan skema beasiswa penuh.
*Bangga Tampilkan Jumputan Gambo
Dalam Grand Final Duta Kesetiakawanan Sosial Sumsel 2025, keluarga Zafa tampil mengenakan Batik Jumputan Gambo khas Musi Banyuasin, sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya daerah.
“Ini sekaligus menjadi kado spesial untuk Bapak Bupati Muba,” ujar Yulifa.
*Harapan Besar untuk Masa Depan Energi Terbarukan Sumsel
Di akhir penyampaiannya, Yulifa berharap inovasi briket limbah sawit buatan Zafa dapat menjadi salah satu komoditas energi terbarukan Sumsel.
“Semoga ini bisa mendukung program ketahanan energi dan pangan nasional, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya. (DNL)












