Wartainsumsel.com | Palembang – Universitas Sriwijaya (UNSRI) gelar upacara Dies Natalis ke-65 di Auditorium Unsri kampus Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (Ilir) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (3/11//2025).
Pada puncak perayaan Dies Natalis ke-65, UNSRI menggelar orasi ilmiah yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn) Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian MA PhD, yang juga sebagai Ketua Majelis Wali Amanat UNSRI.
Pembukaan Upacara Dies Natalis secara resmi dibuka oleh Rektor UNSRI, Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi yang dihadiri Gubernur Sumsel, Dr H Herman Deru SH MM, Rektor UNSRI 2015-2023, Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE, Walikota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar SH MSi dan Bupati Musi Banyuasin, H M Toha Tohet SH.
Dalam sambutannya Rektor UNSRI, Prof Taufiq Marwa mengatakan bahwa momentum Dies Natalis ke-65, bukan perayaan saja, tetapi sebuah refleksi perjalanan panjang dan komitmen untuk terus maju menatap masa depan dengan penuh keyakinan semangat kebersamaan.
“65 Tahun yang lalu, pada Tahun 1960, UNSRI Resmi berdiri sebagai wujud cita-cita besar masyarakat Sumsel, untuk memiliki Lembaga Pendidikan Tinggi yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempercepat pembangunan daerah,” katanya.
Ia sampaikan bahwa dari sebuah Perguruan Tinggi Muda ditepian Sungai Musi, kini UNSRI telah tumbuh menjadi universitas besar dan berpengaruh di Indonesia dengan dua kampus utama yaitu di Indralaya dan Palembang dengan jaringan studi riset dan pengabdian yang semakin luas.
“Perjalanan ini, tentu tidak muda, karena didalamnya ada kerja keras pengabdian dan semangat pantang menyerah dari para pendiri, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan para alumni,” ujarnya Taufiq.
Lanjut Taufiq ungkapkan bahwa sebagai institusi Perguruan Tinggi, 65 Tahun merupakan usia yang sangat cukup dan siap untuk melangkah pada tahapan yang lebih dan lebih baik.
Perjalanan panjang UNSRI, saat ini telah menghasilkan banyak pengalaman dan catatan sejarah dalam goresan tinta emas yang memberikan kontribusi positif untuk negeri terutama dalam bidang pendidikan.
“Semua hal tersebut, merupakan akumulasi hasil kerja pimpinan sebelumnya dalam mengimplementasikan cita-cita luhur UNSRI yang tercermin dalam lambang UNSRI yaitu ilmu alat pengabdian,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia beberkan bahwa pada perayaan Dies Natalis ke-65, Tahun 2025, mengusung tema ‘UNSRI bersinergi berdampak untuk negeri’. Kata kunci dari tema tersebut yaitu bersinergi dan berdampak.
“Tema tersebut tentunya bukan hanya sebagai slogan saja, tetapi juga menjadi tekad cerminan kita semua untuk menjadikan UNSRI semakin kolaboratif, relevan dan memberi manfaat bagi masyarakat serta kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa,” bebernya Taufiq.
Terakhir Taufiq ucapkan terima kasih kepada Prof H Muhammad Tito Karnavian, yang telah berkenan hadir memberikan orasi ilmiahnya pada upacara Dies Natalis ke-65 UNSRI.
Beliau selaku Ketua Majelis Wali Amanat UNSRI, telah memberikan kontribusi besar dalam mendorong UNSRI, agar dapat lebih maju sebagai Perguruan Tinggi berbadan hukum.
“Terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya, kami mendoakan semoga kedepan beliau sehat walafiat dan sukses dalam memberikan dampak positif bagi negeri dan juga bagi UNSRI,” ucapnya.
Sementara Ketua Majelis Wali Amanat UNSRI, Prof H Muhamad Tito Karnavian mengatakan bahwa hadir dalam perayaan Dies Natalis ke-65 UNSRI, untuk memaparkan orasi ilmiahnya tentang peran Perguruan Tinggi termasuk diantaranya, UNSRI, dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.
“Hal ini, sudah banyak diprediksi oleh lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF), McKinsey, dan World Bank, bahwa negara kita akan menjadi negara yang maju, setara dengan Jepang, Korea Selatan, Jerman, Inggris dan lainnya,” katanya.
Menurutnya, negara ini bisa menjadi negara maju, secara teoritis, kajian, literatur dan trajektorinya, jika bisa mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) dengan baik diserta dengan kesetaraan dan kualitas.
Dengan pengalamannya ketika berada di New Zealand pada Tahun 1998, mengikuti dan mempelajari diskusi tentang Cina akan menjadi negara yang kuat pada Tahun 2023 dan prediksi tersebut terbukti.
“Kalau kita juga bisa mengelola SDM dan SDA dengan tata kelola yang baik dan clean goverment dari tingkat pusat sampai ke daerah, bersatu padu untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan, dengan trajektori mewujudkan Indonesia Emas 2045 menjadi kenyataan,” tutupnya Tito (*)












